Kamis, 05 Desember 2013

KAPITA SELEKTA PEMERIKSAAN LEMAK

A. Pendahuluan
      Lipid adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Komponen lipid utama yang dapat dijumpai dalam plasma adalah trigliserida, kolesterol dan fosfolipid.Kelainan lipid darah (dislipidemia) telah diakui sebagai salah satu faktor utama penyakit jantung koroner atau kardiovaskular atao aterosklerosis pada umumnya. Analisis lipid darah merupakan salah satu panel pemeriksaan laboratorium yang paling sering diminta dan sudah merupakan bagian penting dari panel atau paket pemeriksaan kesehatan dalam perkembangannya telah terjadi pergeseran parameter dan juga cara analisis lipid darah untuk mencapai tingkat ketepatan yang terbaik.

B.Macam-macam pemeriksaan lipid :
  • Kolesterol total, yang merupakan jumlah dari berbagai jenis kolesterol.
  • High-density lipoprotein (HDL) kolesterol, yang biasa disebut kolesterol "baik". Lipoprotein dapat dianggap sebagai sistem transportasi darah . High-density lipoprotein membawa kolesterol ke hati untuk dihilangkan.
  • Low-density lipoprotein (LDL) kolesterol, umumnya dikenal sebagai kolesterol "jahat". LDL yang membangun dalam aliran darah dapat menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Trigliserida, yang menyimpan energi sampai tubuh membutuhkannya. Jika tubuh  terlalu banyak trigliserida, pembuluh darah bisa tersumbat dan menyebabkan masalah kesehatan.

c. Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium :
  • Obat aspirin dan kortison dapat menyebabkan penurunan atau peningkatan kadar kolesterol serum,
  • Diet tinggi kolesterol yang dikonsumsi sebelum pemeriksaan menyebabkan peningkatan kadar kolesterol serum,
  • Hipoksia berat dapat meningkatkan kadar kolesterol serum,
  • Hemolisis pada sampel darah dapat menyebabkan hasil uji kolesterol serum meningkat,
  • Diet tinggi karbohidrat dan alcohol dapat meningkatkan kadar trigliserida serum.
d. Pemeriksaan penunjang diagnosis
Ø  Enzim Jantung: Apabila terjadi serangan jantung, dimana pembuluh koroner tersumbat secara total akibat pecahnya plak koroner yang menghalangi aliran darah, seiring waktu berlalu akan terjadi kerusakan sel otot jantung yang semakin luas. Sel otot jantung (miokardium) yang rusak akan melepaskan beberapa enzim yang merupakan penanda bahwa infark sudah terjadi. Semakin tinggi level enzim jantung yang terdeteksi dalam aliran darah, artinya semakin besar area yang terkena. Creatinine kinase (CK), Creatinine kinase muscle brain (CKMB), dan troponin adalah beberapa biomarker yang sering dipakai. Dari kombinasi pemeriksaan beberapa enzim sekaligus, dokter dapat memperkirakan onset kapan serangan jantung tersebut mulai terjadi dan menentukan penanganan yang paling tepat. Beberapa kondisi seperti cedera otot atau gagal ginjal dapat mengacaukan interpretasi hasil laboratorium ini, karena itu selalu harus diasosiasikan dengan kondisi klinis tiap pasien.
Ø  Pemeriksaan faal ginjal bila ada hipertensi
Ø  Fibrinogen adalah protein dalam darah yang membantu pembekuan darah (misalnya saat anda terluka), tetapi terlalu banyak fibrinogen dapat menyebabkan bekuan terbentuk dalam arteri (pembuluh darah kecil) yang penting seperti di otak, menyebabkan stroke atau di koroner, menyebabkan serangan jantung. Fibrinogen yang terlalu tinggi juga merupakan indikator aterosklerosis, dan menghambat penyembuhan cedera yang sudah ada sebelumnya di dinding arteri. Fibrinogen dapat ditambahkan dalam formulir pemeriksaan oleh dokter bila anda berisiko cukup tinggi terhadap penyakit jantung.
Ø  Pemeriksaan Protein C-reaktif (CRP) . Tingkat CRP yang tinggi terkait dengan risiko lebih tinggi untuk penyakit jantung.
Ø  Lipoprotein (a) atau Lp(a) adalah subtipe dari kolesterol LDL. Kadarnya ditentukan oleh gen dan umumnya tidak terpengaruh oleh gaya hidup. Level Lp(a) yang tinggi merupakan tanda risiko penyakit jantung, walaupun tidak jelas berapa besar risiko yang timbul. Lp(a) mungkin akan diperiksa oleh dokter apabila anda masih terkena PJK walaupun level kolesterol standar lainnya normal atau bila anda punya riwayat keluarga yang berpenyakit jantung pada usia muda atau meninggal mendadak saat muda. Lp(a) juga harus diperiksa apabila LDL anda tidak berespon baik terhadap pengobatan.


e. Critical value pemeriksaan lipid
Rentang referensi
2-17 tahun
≥ 18 tahun

Kolesterol total (mg/dl)
Desirable (diinginkan)
< 170
< 200
Batas tinggi
170-199
200-239
Tinggi
≥ 200
≥ 240

HDL-kolesterol (mg/dl)
Rendah
< 40
< 40
Normal
40-60
40-60
Desirable (diinginkan)
> 60
≥ 60
LDL-kolesterol (mg/dl)
Diterima
< 110
< 100
Mendekati optimal
NA
100-129
Batas
110-129
130-159
Tinggi
≥ 130
≥ 160
Trigliserida (mg/dl)

0-9 tahun
10-17 tahun
≥ 18 tahun
Diterima
0-75
< 90
< 150
Batas
75-99
90-129
150-199
Tinggi
≥ 100
≥ 130
≥ 200



f. Tahap-tahap pemeriksaan
Pra Analitik
1.      Identifikasi sampel
        Pemberian identitas pasien dan atau spesimen adalah tahapan yang harus dilakukan karena merupakan hal yang sangat penting. Pemberian identitas meliputi pengisian formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dan pemberian label pada wadah spesimen. Keduanya harus cocok sama. Pemberian identitas ini setidaknya memuat nama pasien, nomor ID atau nomor rekam medis serta tanggal pengambilan. Kesalahan pemberian identitas dapat merugikan.Untuk spesimen berisiko tinggi (HIV, Hepatitis) sebaiknya disertai tanda khusus pada label dan formulir permintaan laboratorium. 
      Sebelum pengambilan spesimen, periksa form permintaan laboratorium. Identitas pasien harus ditulis dengan benar (nama, umur, jenis kelamin, nomor rekam medis, dsb) disertai diagnosis atau keterangan klinis. Periksa apakah identitas telah ditulis dengan benar sesuai dengan pasien yang akan diambil spesimen.
2.      Persiapan pasien
      Pemeriksaan kolesterol total dan HDL dapat diukur setiap saat sepanjang hari tanpa puasa. Namun, jika tes ini diambil sebagai bagian dari profil lipid total, harus puasa 12-14 jam  (tidak ada makanan atau minuman, kecuali air). Untuk  pemeriksaan trigliserida dan LDL sebaiknya pasien berpuasa 12-14 jam , Agar tidak terjadi kesalahan pengukuran akibat adanya pengaruh dari lemak yang baru dikonsumsi. Untuk hasil yang paling akurat, tunggu setidaknya dua bulan setelah serangan jantung, operasi, infeksi, cedera atau kehamilan
    Kadar kolesterol dipengaruhi oleh beberapa obat yaitu propanolol dan agen beta-blocker lainnya, diuretik, obat penurun lipid, kontrasepsi oral, obat pengganti hormon dan obat penenang. Olahraga berat 15 menit sebelum pemeriksaan lipid dapat  meningkatkan kadar kolesterol sekitar 6%. Oleh karena itu, umumnya direkomendasikan bahwa olahraga berat harus dihindari 2-3 jam sebelum pemeriksaan lipid.
    Pembendungan vena menggunakan tourniquet yang terlalu lama dapat meningkatkan kadar kolesterol total.kadar kolerterol dapat meningkat 10-20% setelah 10 menit pembendungan, dan 2-5% setelah 2 menit. Pada pengambilan darah vena dianjurkan pasien dalam posisi duduk. Beberapa penelitian melaporkan efek pada kadar kolesterol total yang disebabkan oleh posisi subjek selama pemeriksaan darah. Ada bukti bahwa perubahan posisi dari 30 menit telentang sampai 30 menit berdiri dapat meningkatkan 9,3% dari konsentrasi total kolesterol. Penelitian lain menunjukkan bahwa pemeriksaan darah setelah transisi dari berdiri ke terlentang dapat menghasilkan penurunan 4-6% kolesterol total dibandingkan dengan pemeriksaan darah setelah transisi dari berdiri ke duduk.
3.      Preparasi sampel
       Antikoagulan yang umum direkomendasikan untuk plasma adalah disodium Ethylenediaminetetraacetate (EDTA). Hemolisis mungkin terjadi selama pengambilan darah dan penanganan. Ini akan menghasilkan nilai kolesterol tinggi, jika metode langsung "Liebermann-Burchard" yang digunakan. Untuk metode enzimatik, hanya hemolisis gross memiliki efek pada peningkatan kolesterol, Lipemik dapat mempengaruhi pengukuran trigliserida dengan mengganggu pengukuran absorbansi.
4.      Penyimpanan sampel
          Direkomendasikan bahwa untuk pemeriksaan kolesterol total dan HDL harus segera dilakukan setelah sampel diambil. Penyimpanan sampel segar selama lebih dari tiga hari pada 4°C menyebabkan penurunan kadar kolesterol HDL sekitar 8,2% sampai 14,9% dan pada sampel beku selama lebih dari 14 hari pada suhu -20°C juga menurunkan kadar HDL, sedangkan penyimpanan pada suhu yang lebih rendah tidak menghasilkan perubahan kadar tersebut.
          Cara penyimpanan sebelum analisis kolesterol dan trigliserida yaitu  Penyimpanan menggunakan lemari es  dan analisis tampaknya tidak menjadi penting jika bahan yang dianalisis dalam beberapa hari dan kontaminasi bakteri dihindari. Pembekuan dalam botol yang tepat pada suhu -20 ° C selama 1 tahun atau pada suhu -60 ° C untuk jangka waktu lama. Namun, sebuah penelitian baru bahwa pada penyimpanan jangka panjang serum pada -70 ° C menunjukkan penurunan 2% per tahun untuk kolesterol total lebih dari 7 tahun  2,8% per tahun pada trigliserida, dan 1,3% (tidak signifikan) per tahun untuk HDL- kolesterol.
5.    Pengolahan sampel
Untuk persiapan serum, sampel darah diperbolehkan untuk menggumpal pada tidak lebih dari 20°C biasanya sampai satu jam sebelum sentrifugasi. Spesimen darah harus disentrifugasi pada suhu tidak lebih dari 20°C minimal 1500rpm selama 10 menit. Sampel darah keseluruhan tidak boleh dibekukan selama pemrosesan. Untuk persiapan plasma, setelah pencampuran menyeluruh dari sampel darah dengan EDTA, sampel darah harus didinginkan. Dalam waktu 3 jam (dan sebaiknya dalam waktu satu jam), tabung harus disentrifugasi pada 4°C dalam centrifuge didinginkan pada 1500rpm  selama 30 menit. Jika centrifuge didinginkan tidak tersedia dalam 3 jam dari pmngambilan, sampel dapat disentrifugasi pada suhu kamar dalam waktu 1 jam dari pengambilan, dan plasma disimpan pada suhu 4°C.

Analitik
1.      Pemeriksaan Sampel
     Metode enzimatik dengan analisa otomatis, yang telah digunakan sejak 1980-an, telah menjadi metode standar dalam pengukuran kolesterol. Metode tersebut  memungkinkan presisi yang sangat baik, asalkan digunakan dengan hati-hati dan dikalibrasi dengan benar.
     Trigliserida diukur secara enzimatik dalam serum atau plasma dengan menggunakan reaksi di mana trigliserida pertama kali dihidrolisis untuk menghasilkan gliserol.
     Penentuan LDL secara tradisional dilakukan dengan rumus Friedewald: LDL = kolesterol total - HDL - 0,45 × trigliserida. perhitungan ini memiliki beberapa kelemahan. Penentuan LDL ini membutuhkan sampel dari pasien yang puasa dan hasilnya dipengaruhi pada kadar trigliserida yang tinggi.

2.      Kalibrasi Alat
Kalibrasi yang tepat dari instrumen pengukuran sangat penting untuk presisi dan akurasi pengukuran. Hal yang penting adalah kalibrator sekunder, yang harus menggunakan serum atau plasma manusia, idealnya dalam bentuk yang sama dengan sampel darah. Hanya dengan kalibrator tersebut seseorang bisa memastikan bahwa tidak ada efek matriks. Untuk keandalan kalibrator sekunder, harus dapat dilacak pada metode referensi yang diakui secara internasional.

3.      PMI dan PME
Setiap laboratorium setidaknya menyiapkan dua pool serum kontrol, yang harus berlangsung melalui periode pemeriksaan secara keseluruhan. Satu pool harus dibuat dari serum manusia non-keruh,mengandung kadar normal pada kolesterol total dan konsentrasi  trigliserida. Pool disimpan dalam botol kaca tertutup rapat dan disimpan beku pada -60 ° C atau di bawahnya. Pool ini digunakan baik untuk kolesterol total dan HDL-kolesterol untuk kontrol metode. pool lain adalah untuk kolesterol total yang rendah. Itu mengandung 1,30-1,60 mmol / l kolesterol. Hal ini dapat dibuat dari pool serum manusia diencerkan dengan konsentrasi kolesterol yang sesuai dengan 0.15m NaCL. Atau,menggunakan  pool serum hewan (sapi, kuda), sedikit diencerkan dengan tingkat konsentrasi kolesterol yang diinginkan.
kualitas Spesimen kontrol harus diperlakukan sama dengan sampel uji. Setiap menjalankan analisis dimulai dengan kalibrasi standar (s), diikuti oleh sampel PMI. Hasilnya digunakan untuk menunjukkan apakah pemeriksaan berada dalam kontrol dan apakah analisis sampel dapat dimulai. 
Batas-batas peringatan dalam pengendalian mutu internal adalah ± 3% untuk kolesterol total dan ± 6% untuk HDL-kolesterol. Batas maksimum adalah ± 4,5% untuk kolesterol total dan ± 9% untuk HDL-kolesterol. jika nilai-nilai kontrol melampaui batas, running harus dihentikan, hasilnya tidak bisa digunakan, penyebab masalah harus dihilangkan, dan metode harus dikendalikan sebelum pemeriksaan sampel dimulai.
PME melengkapi PMI dan tujuan utamanya adalah untuk memeriksa akurasi (bias). bias harus berada dalam ± 5% untuk kolesterol total dan ± 7,5% untuk kolesterol HDL.Penentuan kolesterol Sebuah laboratorium hanya dapat dipercaya jika dapat menunjukkan partisipasi sukses dalam program pengendalian mutu eksternal yang diselenggarakan oleh laboratorium rujukan yang berkualitas. Dua program pengendalian mutu internasional utama yang terorganisir, satu oleh WHO Regional Lipid Pusat Referensi (WHO-RLRC) di Praha, Republik Ceko, dan satu oleh CDC, Atlanta, Amerika Serikat. Dua laboratorium rujukan berkolaborasi, untuk memastikan bahwa standar mereka berada di kesepakatan bersama.
Pasca Analitik
Mencantumkan nilai rujukan pada tiap parameter yang diperiksa. Semua hasil pemeriksaan idealnya harus dilaporkan ke 2 desimal dalam SI Unit International. Namun, unit lama (misal mg/dl) masih sering digunakan. Hasil yang diperoleh dalam mmol / l harus dihitung dan dilaporkan dengan dua desimal. Hasil yang diperoleh dalam mg / dl harus dihitung satu desimal, tetapi konsentrasi kolesterol total kemudian harus dilaporkan, dibulatkan ke bilangan bulat dan konsentrasi HDL-C yang dihitung, yaitu untuk satu desimal.Faktor konversi kolesterol dari mg / dl ke mmol / l adalah: 0,025864. Faktor konversi trigliserida dari mg / dl ke mmol / l adalah: 0,0114. oleh: lis cahyani




DAFTAR PUSTAKA

Anonim . 2012. Profil Lipid (Kadar lemak darah). Dalam: http://infolaboratoriumkesehatan.wordpress.com/tag/profil-lipid-kadar-lemak-darah/. Diunduh pada 22 november 2013 pukul 18:36.

Cleveland clinic. 2013. Lipid blood test. Dalam : http://my.clevelandclinic.org/heart/diagnostics-testing/laboratory-tests/lipid-blood-tests.aspx. diunduh pada 23 november 2013 pukul 17:03.

European Health risk monitoring (EHRM) Project. 2002. Lipids measurements Dalam : http://www.thl.fi/publications/ehrm/product1/section5.htm. diunduh pada 23 november 2013 pukul 16:20.

Kids health. Lipid Panel. Dalam : http://kidshealth.org/parent/system/medical/blood_test_lipid_panel.html. diunduh pada 1 desember 2013 pukul 21:49

Tondas,edo alexander. 2013. Memahami Hasil Laboratorium pada Penyakit Jantung. Dalam : http://www.tanyadok.com/kesehatan/memahami-hasil-laboratorium-pada-penyakit-jantung/2. diunduh pada 22 november 2013 pukul 18:43.

WebMD. 2011. Coronary Artery Disease - Exams and Tests. Dalam : http://www.webmd.com/heart-disease/tc/coronary-artery-disease-exams-and-tests. diunduh pada 23 november 2013 pukul 16:30

WHO MONICA Project. 1998. Standardization of lipid measurement. Dalam : http://www.thl.fi/publications/monica/manual/part3/iii-2.htm. diunduh pada 23 november pukul 16:23.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar